Apa itu Bronjong dan Cara Pemasangan di Lapangan
Visit
Jl. Sangata, Blok G-10/1, Jatiwaringin Asri, Pondok Gede – Bekasi 17411 Indonesia
Contact
0811-111-6066
021 84995477
021 84994765
021 84999534
Permintaan Penawaran Harga Geotextile Non Woven
Bronjong atau Gabion adalah sebuah konstruksi yang digunakan untuk mencegah erosi pada tanah lereng biasanya banyak digunakan pada pinggiran sungai. Namun tidak sedikit pula yang menggunakan bronjong ini sebagai tambahan estetika dari sebuah desain arsitektur.
Apa itu Bronjong ?
Bronjong andalah anyaman kawat baja yang berbentuk kubus atau balok dan berisi dengan batu-batuan. Biasanya digunakan sebagai dinding penahan tanah di area tebing, lereng, dan tepi sungai. Anyaman kawat baja ini berbentuk segi enam dan terikat sangat kuat karena pengerjaannya menggunakan mesin selain itu material kawat baja yang digunakan adalah kawat baja yang telah dilapis Galvanis sehingga tahan terhadap korosi.
Kawat bronjong awalnya berupa lipatan-lipatan sehingga berbentuk seperti lembaran – lembaran. Sehingga perlu dilakukan perakitan agar membentuk sebuah balok atau kubus.
Gambar 1. Kawat Bronjong yang belum dirakit
Gambar 2. Bentuk Bronjong yang sudah dirakit
Setelah itu dilakukan penyusunan sesuai dengan desain yang telah direncanakan dimulai dari dasar kemudian di lakukan pengisian material pada bronjong, dimulai dari phase 1, 2 dan seterusnya, tergantung dari jumlah dan panjang rangkai bronjong
Gambar 3. Phase Pengisian Material Pada Kawat Bronjong
Setelah itu dilakukan penutupan dan penyulaman kawat penutup bronjong menggunakan alat pengunci anyaman. Pastikan bahwa penyulaman telah mengunci tutup pada bronjong dengan kuat.
Cara Pemasangan Bronjong
Dalam proses pemasangan brojong terdapat tahapan – tahapan yang harus dilakukan dengan seksama. Berikut ini adalah tahapan dalam pemasangan bronjong.
- Mempersiapkan lokasi penempatan bronjong.
Pada pekerjaan ini pelaksana mulai dari melakukan pembersihan lokasi, pengukuran dan pematokan area kerja, sampai dengan melakukan penggalian, pengurugan dan pemadatan tanah. - Pekerjaan pengesetan bronjong dilokasi.
Setelah lokasi siap, seorang pelaksana lapangan tidak bisa langsung menggunakan lokasi tersebut untuk dikerjakan pemasangan bronjong, akan tetapi harus melakukan uji mutu kepadatan tanah apakah sudah sesuai dengan spesifikasi Setelah laboratorium menghasilkan rekomendasi bahwa kepadatan tanah telah memenuhi daya dukung, maka pelaksana dapat melakukan pemasangan penyekat/pelapis bronjong yang terbuat dari ijuk atau model sekarang disebut dengan goetextile. Baru kemudian diatasnya digelar anyaman bronjong yang telah diset.Karena struktur bronjong biasanya cukup panjang dan tinggi, maka susunan bronjong dilakukan lapis per lapis, dan setiap lapis bronjong yang stu dengan yang lainnya harus diikat dengan kawat pengikat dan ditambah dengan dipasang angkur. - Pekerjaan pengikatan rangkaian bronjong satu dengan yang lainnya.
Bronjong sudah diset kemudian dipasang lapis per lapis yang dimulai dari lapisan paling bawah. Karena ukuran bronjong standar, maka untuk mencapai panjang konstruksi bronjong harus ditata berbaris dan setiap batas barisan bronjong dipasang angker penguat dari besi, dan kemudian untuk mengikatkan satu bronjong dengan bronjong yang lain diikat dengan menggunakan kawat pengikat, demikian juga untuk lapisan pertama dengan lapisan ke dua harus diikat dengan kokoh, agar tidak terjadi pergeseran bronjong setelah dilakukan pengisian. - Tahap pengujian kekokohan rakitan bronjong
Kawat bronjong yang telah dirangkai dan sudah diikat satu dengan yang lain, sebelum dilakukan pengisian material, bronjong harus diuji kekokohannya oleh pelaksana lapangan dan dilaporkan kepada manajer lapangan agar mendapatkan ijin untuk dilakukan pengisian material. - Tahap pengisian material bronjong
Bronjong yang sudah mendapatkan ijin atas kekokohan rakitan dari manajer lapangan dan dari direksi, maka bronjong mulai dilakukan pengisian. Pengisian bronjong dilakukan mulai dari rangkaian bronjong paling pinggir, dan jika gradasi material tidak seragam, maka untuk pengisian bronjong harus disusun material yang bergradasi lebih kecil dari diameter lobang kawat, diletakan ditengah-tengah dan diapit oleh material yang memenuhi syarat dimensi.Pola pengisian material bronjong, dilakukan tidak langsung diisikan penuh baru kemudian pindah ke rangkaian lainnya, melainkan bronjong diisi hingga mencapai kedalaman setengah tinggi bronjong sepanjang rangkaian, baru kemudian diisi penuh dimulai dari pinggir.Setelah bronjong diisi penuh maka tidak boleh langsung ditutup, melainkan harus dilakukan pengujian kepadatan isi material. Pengujian dilakukan oleh pelaksana lapangan yang didampingi oleh manajer lapangan dan direksi. Setelah rekomendasi kepadatan dikeluarkan oleh direksi dan manajer lapangan, maka bronjong yang telah diuji tersebut boleh dilakukan penutupan dan penyulaman pengikat. - Pengujian pengisian material bronjong
Bronjong yang telah diisi penuh dengan material, maka harus dilakukan pengujian kepadatan, pengujian dapat dilakukan dengan melakukan pembebanan di atas bronjong, dan jika ternyata setelah dibebani dan digoyang tetap kokoh, maka bronjong dianggap telah kuat menahan beban dan dorongan beban. Sehingga rekomendasi penutupan bronjong dapat dikeluarkan oleh direksi dan manejer lapangan. - Penutupan anyaman bronjong dan penyulaman.
Setelah ijin kepadatan dikeluarkan oleh direksi dan manajer lapangan, maka pelaksana lapangan dapat melakukan penutupan dan pengikatan penyulaman bronjong dengan kawat pengikat.
Ingin Konsultasi Seputar Geosintetik ?
silahkan hubungi kami di (021) 84995477, 84999534, 84994765
Ingin Konsultasi Seputar Geosintetik ?
silahkan hubungi kami di (021) 84995477, 84999534, 84994765
Baca Post Kami Lainnya
Aplikasi Segmental Retaining Wall pada abutment jembatan
Segmental Retaining Wall (SRW) adalah sistem dinding penahan tanah yang terdiri dari blok beton precast yang diatur dalam sebuah pola tertentu untuk menciptakan dinding yang stabil dan tahan lama. Aplikasi SRW pada konstruksi abutment jembatan dapat memberikan beberapa manfaat
Aplikasi Non Woven Geotextile dan Geomembrane pada Water Pond
Kombinasi non-woven geotextile dan geomembrane HDPE sering digunakan dalam konstruksi water pond. Geotextile ditempatkan di bawah geomembrane HDPE untuk meningkatkan stabilitas dan kinerja keseluruhan lapisan.
Pemenang Undian Umroh 2023 PT Pandu Equator Prima
Setiap tahun PT Pandu Equator Prima selalu memberangkatkan 5 orang karyawannya untuk melaksanakan ibadah umroh, yang mana mekanismenya akan diundi diantara nama-nama karyawan yang belum pernah mendapatkan hadiah perjalanan umroh dari perusahaan.
Training dan Diskusi Internal Segmental Retaining Wall
Training dan Diskusi Internal Segmental Retaining WallVisitJl. Sangata, Blok G-10/1, Jatiwaringin Asri, Pondok Gede – Bekasi 17411 IndonesiaContact021 84995477021 84994765021 849995340811-111-6066Perusahaan kami secara berkala mengadakan training internal mengenai...
Dokumentasi Proyek Pembangunan Waterpond
Pada proyek ini pembangunan waterpond adalah dengan membuat galian kolam tanah yang kemudian dilapisi menggunakan Geomembrane HDPE yang berfungsi untuk menahan air meresap kedalam tanah.
Aplikasi Non Woven Geotextile Pada Konstruksi Jalan & Geomat Sebagai Erosion Protection Lereng Badan Jalan.
Pada proyek kali ini kami mendapatkan kepercayaan untuk mensupply material non woven geotextile dan geomat sekaligus melakukan pekerjaan instalasi kedua material tersebut. Non woven geotextile ini digunakan sebagai lapisan perkuatan tanah pada konstruksi pembuatan jalan sedangkan geomat digunakan sebagai proteksi lereng pada badan jalan.
Let's Work Together!
Silahkan Hubungi Team Kami agar dapat menentukan material yang tepat untuk proyek anda dan dapatkan harga terbaik dari kami.
Location
Jl. Sangata, Blok G-10/1, Jatiwaringin Asri, Pondok Gede – Bekasi 17411 Indonesia
Phone : (62-21) 84995477, 84999534, 84994765
Mobile : 08111116066
Fax : (62-21) 8463504
Email : office@pandu-equator.com