Metode Templok & Hydroseeding untuk Vegetasi Biji pada Lereng

Dalam menjaga kestabilan lereng akibat dari erosi permukaan, salah satu cara penanganannya yaitu dengan menanam vegetasi pada lereng tersebut.

Vegetasi dapat berupa yang sudah tumbuh maupun dalam bentuk biji. Metode penanaman vegetasi dalam bentuk biji yaitu metode Templok & Metode Hydroseeding.

Permintaan Penawaran Harga Vegetasi

11 + 12 =

[dsm_before_after_image _builder_version=”4.21.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/dsm_before_after_image]

Apa itu Vegetasi Hydroseeding?

Vegetasi Hydroseeding adalah penanaman tanaman yang menggunakan campuran hydro (air) dan seeding (benih atau biji) serta campuran media tanam yang berupa soil amendment sehingga berbentuk larutan untuk disemprotkan di atas permukaan tanah dengan lapisan yang relatif rata dan seragam.

Apa itu Vegetasi Templok?

Vegetasi Templok adalah penutupan suatu area lahan dengan menanamkan tanaman cover crops atau rumput pada lereng yang terbuka menggunakan biji dan campuran media templok. Vegetasi templok dikenal sebagai teknik alternatif dari vegetasi hydroseeding.

Vegetasi Hydroseeding

Vegetasi Templok

Kelebihan Vegetasi Hydroseeding

Kelebihan dalam menggunakan teknik vegetasi hydroseeding adalah penanaman dapat menyelesaikan area yang luas dalam waktu yang relatif singkat, efektif untuk wilayah lereng (area yang tidak terjangkau tenaga manusia), mengontrol dan meminimalisir laju erosi, serta tingkat perkecambahan benih tinggi sehingga lebih cepat bertumbuh secara serentak.

Kelebihan Vegetasi Templok

Kelebihan dalam menggunakan teknik vegetasi templok adalah penanaman dengan metode templok dapat mengurangi erosi dan membentuk landscape baru. Campuran yang digunakan untuk menanam mengandung biji yang akan tumbuh untuk mengurangi erosi tanah pada lereng yang disebabkan oleh air hujan.

Material Hydroseeding

Sebelum melakukan penyemprotan, bahan dasar yang digunakan untuk campuran hydroseeding adalah sebagai berikut:

Media Campuran

Campuran ini berasal dari hancuran sedimen bebatuan yang mengalami proses khusus yang membuatnya mampu menempel dengan kuat pada lahan tanah keras, bercadas, berbatu, berpasir, serta berlereng dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.

Material Pengikat

Material ini berfungsi untuk melekatkan media atau mulsa dan biji pada dinding lereng terbuka sehingga media atau mulsa yang dilekatkan dan biji yang ditanamkan tidak mudah terbawa aliran air hujan di permukaan lereng. Material ini memiliki daya rekat tinggi, mampu meningkatkan kelembapan tanah dan meningkatkan kemampuan benih kecambah.

LCC Mixed Seeds

Campuran dari beberapa biji tanaman yang digunakan dalam teknik hydroseeding yang terdiri dari 3 jenis biji yaitu Calopogoniu Mucunoides (CM), Centrosema Pubescen (CP), Pueraria Javanica (PJ).