Geosynthetic Clay Liner sebagai Pengganti Compacted Clay Liner pada Tempat Pembuangan Akhir

1. Pendahuluan

Desain rancang lapisan pada tempat penimbunan akhir limbah sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomer P.63/Menlhk/Setjen/KUM.1/7/2016 pada setiap kategori baik kategori I, kategori II, dan kategori III memiliki lapisan tanah penghalang berupa tanah liat yang dipadatkan dengan konduktivitas hidraulik 10-7 cm/det dengan ketebalan minimal 30 cm. Saat ini untuk mendapatkan tanah liat yang dipadatkan konduktivitas hidraulik 10-7 cm/det sangat sulit didapat, ditambah untuk mencapai nilai tersebut perlu pemadatan yang membutuhkan waktu yang lama, oleh karena keterbatasan tanah liat yang dipadatkan (compacted clay liner) maka CCL ini dapat diganti dengan Geosinthetic Clay Liner (GCL) dengan ketebalan 6 mm.

Keuntungan dengan menggunakan GCL ini dibandingkan dengan CCL yaitu memiliki konduktivitas hidraulik lebih kecil dibandingkan dengan CCL. Pada CCL konduktivitas hidraulik 10-7 cm/det sedangkan pada GCL memiliki konduktivitas hidraulik 10-12 cm/det.

Gambar 1. Perbandingan nilai konduktivitas hidraulik pada CCL dan GCL

2. Konsep Desain

Keuntungan dari geosinthetic clay liner dengan compacted clay liner yaitu :

  1. Lebih ekonomis untuk diproduksi, diangkut dan dipasang;
  2. Memiliki nilai konduktivitas hidraulik yang pasti dan sama
  3. Instalasi lebih cepat, lebih sederhana
  4. Penggalian yang dibutuhkan berkurang (mis., Kurang pengisian yang dibutuhkan, lebih sedikit lahan yang terganggu)
  5. Kontrol kualitas yang jelas dan mapan dari produksi hingga instalasi
  6. Lebih homogen daripada tanah dan agregat
  7. Kurang peka terhadap lingkungan dan dampak lingkungan yang lebih rendah
  8. Peningkatan kinerja dan daya tahan

Untuk lebih jelas lagi perbanidngan antara GCL dan CCL dapat dibuktikan dengan perhitungan debit aliran pada kedua sampel. Dengan menggunakan rumus Q = k x i x A, dan asumsi ketinggian air H = 20 cm, maka didapatkan bahwa dengan menggunakan GCL lebih sedikit perembesannya dibandingkan dengan CCL.

Gambar 2. Perhitungan nilai Q antara GCL dan CCL

Gambar 3. Instalasi GCL pada Tempat Pembuangan Akhir

3. Penutup

Demikian artikel ini kami buat semoga dapat membantu Anda dalam memilih material geosintetik yang sesuai dengan proyek yang Anda kerjakan.

Untuk konsultasi mengenai pengadaan dan pemasangan Geosynthetics Clay Liner (GCL) pada proyek yang Anda kerjakan dan juga proyek yang sedang Anda Rencanakan bisa hubungi Kami.

Salam sukses selalu dari kami PT. Pandu Equator Prima

Baca Post Kami Lainnya

Product Knowledge Presentation

Product Knowledge Presentation

Product Knowledge PresentationKami secara reguler selalu mengadakan presentasi tentang product knowledge agar setiap karyawan minimal mengenal produk-produk dari perusahaan tempat mereka bekerja. Terutama bagi marketing akan sangat penting menguasai pengetahuan...

Terpal Tambak Geomembrane HDPE, Terpal Kolam

Terpal Tambak Geomembrane HDPE, Terpal Kolam

Terpal geomembrane untuk tambak merupakan solusi modern yang banyak digunakan dalam budidaya perikanan dan udang di Indonesia. Terbuat dari bahan HDPE (High-Density Polyethylene) dengan ketebalan berkisar antara 0,3 mm hingga 0,5 mm, material ini memiliki ketahanan tinggi terhadap paparan sinar UV, bahan kimia, serta perubahan cuaca ekstrem.

Dokumentasi Pemasangan Geomembrane & Geotextile Non Woven Pada TPA

Dokumentasi Pemasangan Geomembrane & Geotextile Non Woven Pada TPA

Dokumentasi Pemasangan Geotextile Non Woven dan Geomembrane sebagai Lapisan Kedap Pada TPA.Geomembrane digunakan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai lapisan kedap untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat rembesan air lindi (leachate) yang mengandung zat...

Konsultasikan Kebutuhan Geotextile Woven Anda

Untuk konsultasi dan pemesanan produk Woven geotextile silahkan hubungi kami di (021) 84995477, 84999534, 84994765

Konsultasikan Kebutuhan Geotextile Woven Anda

Untuk konsultasi dan pemesanan produk Woven geotextile silahkan hubungi kami di (021) 84995477, 84999534, 84994765