Kondisi tanah yang lunak menimbulkan beberapa permasalahan. Umumnya ditemukan pada konstruksi jalan ataupun timbunan di atas tanah lunak, permasalahan ini dapat berupa stabilitas timbunan maupun terkait penurunan konsolidasi yang besar dalam jangka waktu yang lama. Seiring perkembangan zaman, Inovasi teknologi terus berkembang, salah satu inovasi untuk mengatasi tanah lunak adalah penggunaan EPS Geofoam sebagai pengganti timbunan.

EPS Geofoam adalah bahan Foamed Polymer (umumnya Expanded Polystyrene) berbentuk balok-balok berbobot ringan. Digunakan sebagai bahan pengganti timbunan tanah (Lightweight Properties) dan terkadang digunakan sebagai material Isolasi.

Pengaplikasian Geofoam sebagai bahan pengganti timbunan tanah pertama kali diterapkan di Norwegia (1972), digunakan untuk pembuatan jalan di tanah yang labil (Poor Soil). EPS Geofoam dapat menggantikan timbunan tanah yang memiliki bobot lebih berat, hal ini dikarenakan tanah memiliki density sebesar 1.000 – 2.000 kg/m3 sedangkan EPS Geofoam hanya memiliki density sebesar 10 kg/m3– 45 kg/m3. Lebih ringan dibandingkan density tanah , namun memiliki ketahanan tekan 1% diantara 15 kPa – 128 kPa (1,5 T/m2 – 12,8 T/m2).

Dengan demikian, EPS Geofoam mampu menahan beban di atasnya, seperti beban lalu lintas tanpa menambah beban pada lapisan tanah di bawahnya. Konstruksi dengan kompresibilitas tanah yang tinggi, tanah yang sensitif terhadap suhu, dan situasi rawan lainnya dapat diaplikasikan EPS Geofoam sebagai pengganti timbunan tanah.

Umumnya balok EPS dibuat dengan densitas tertentu mengikuti peraturan ASTM C-578

Tabel 1. Densitas Balok EPS Menurut ASTM C-578

Selain mampu mengurangi beban yang harus ditanggung oleh tanah, keunggulan lain yang dimiliki EPS Geofoam adalah mengurangi dan memperlambat proses settlement pada tanah, tahan lama dan umur pemakaian yang sangat panjang, dengan bobotnya yang ringan mampu membuat efisiensi peralatan dan tenaga kerja di lapangan, mudah dibentuk (dengan kawat panas NiCr) dan dipasang selama proses pemasangan tidak terhambat oleh cuaca.

Namun, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan saat mendesain konstruksi dengan EPS Geofoam. Karena berasal dari minyak bumi, EPS Geofoam memerlukan perlindungan terhadap Chemical Hydrocarbon, dapat menggunakan material Geosynthetics seperti Geomembrane dan Non Woven Geotextile. Selain itu, dibutuhkan pengikat antar balok (Geogripper) secara vertical yang dipasang untuk menghindari pergesekan antar balok (Jika tinggi konstruksi lebih dari 1 balok).

Material ini bersifat mudah terbakar sehingga harus diperhatikan area pemasangan apakah mempunyai risiko percikan api atau tidak. Jika terdapat kasus dimana area pemasangan memiliki risiko tersebut, maka dapat digunakan bahan EPS khusus yang mempunyai sifat tahan api (Fire Retardant). Bahan ini memungkinkan EPS yang terkena percikan api tidak menyebar secara luas.

Balok EPS yang digunakan sebagai geofoam memiliki berbagai ukuran, tergantung pada ukuran dan bentuk yang akan diterapkan di lapangan serta tergantung pada tujuan yang dimaksudkan. Contoh penggunaan Geofoam untuk solusi geoteknik, yaitu :