Mechanically Stabilized Earth Wall sebagai Pengganti Dinding Penahan Tanah Konvensional

1.  Pendahuluan

Mechanically Stabilized Earth Wall adalah alternatif dinding penahan tanah dengan kombinasi berupa dinding muka dan lapisan perkuatan dari baja ataupun material geosintetik yang dipasang secara berlapis dalam timbunan tanah berbutir yang memiliki sifat mudah mengalirkan air (free draining material). Kombinasi ini akan menghasilkan struktur komposit yang stabil secara internal. Kelebihan utama MSE-Wall jika dibandingkan dinding penahan tanah konvensional antara lain ekonomis, bangunan permanen, pekerjaan cepat, dan efisiensi lahan. Serta memiliki fleksibelitas sehingga dapat menahan perbedaan penurunan yang lebih besar dari dinding penahan tanah konvensional. Dinding penahan tanah konvensional yang dapat digantikan antara lain dinding penahan tanah tipe gravitasi dan kantilever yang biasa banyak digunakan pada kostruksi jalan.

2.  Sejarah singkat MSE – Wall

Penerapan pengembangan MSE-Wall terjadi pada akhir abad 19 hingga awal abad 20 menggunakan metode stabilisasi struktur tanah. Pada tahun 1960 seorang insinyur asal Prancis yakni Henry Vidal mengembangkan konsep “Terre Armee” yang artinya Tanah yang diperkuat menggunakan pita baja pada dinding, berlanjut pada tahun 1970 dimana ditemukannya konsep bahan sintetis yakni geogrid yang dikembangkan untuk konstruksi MSE-Wall dan dipercaya lebih baik dari pita baja. Penerapan standarisasi metode MSE-Wall seperti FHWA (Federal Highway Association) dan AASHTO (Ammerican Association of State Highway and Transportation) dilakukan pada rentang waktu 1980 – 1990. Mulai tahun >1990 pengembangan MSE-Wall dipergunakan pada berbagai konstruksi antara lain pembangunan jalan, rel kereta api, jembatan hingga struktur tepi air, sampai sekarang inovasi akan pengembeangan MSE-Wall masih berlanjut.

  1. Zona Tertahan/Retained Zone

Zona yang memberikan dorongan aktif dan pasif yang harus ditahan oleh MSE-Wall dianggap sebagai beban mati dan beban hidup.

  1. Zona Pondasi/ Foundation Zone

Zona yang menhan seluruh beban yang bekerja di atasnya sehingga analisa daya dukung tanah dibutuhkan.

  1. Zona Muka/Facing Zone

Elemen muka dari dinding MSE-Wall memiliki 2 jenis:

a. MSE-Wall Kaku/Rigid

Elemen muka ini terbuat dari pre-cast panel atau dari modular block. Penutup muka ini berfungsi untuk memberikan stabilitas tambahan dan melindungi material perkuatan di dalam dinding. Selain itu, penutup muka kaku juga membantu dalam mendistribusikan beban secara merata dan mencegah erosi pada permukaan dinding

b. MSE-Wall Flexible

Elemen muka ini terbuat dari bahan geosintetik seperti geogrid atau geotekstil. enutup muka fleksibel ini memungkinkan dinding MSE untuk menyesuaikan diri dengan pergerakan tanah dan deformasi yang terjadi, sehingga memberikan stabilitas tambahan dan mencegah kerusakan pada struktur dinding

4. Zona Perkuatan/Reinforced Zone

Zona timbunan yang diperkuat secara mekanis menggunakan bahan material geosintetik, baja, ataupun strip. Terdapat 2 jenis perkuatan:

  1. Perkuatan inextensible merupakan perkuatan yang tidak dapat memanjang dikarenakan deformasi perkuatan saat keruntuhan jauh lebih kecil dari deformasi tanah. Contohnya pita baja.
  2. Perkuatan extensible merupakan perkuatan yang dapat memanjang dikarenakan deformasi saat keruntuhan sama atau lebih besar dari deformasi tanah. Contohnya mrenggunakan geogrid, geotekstile, anyaman kawat yang di las.

4.  Keunggulan MSE-Wall

  1. Ekonomis

Komponen MSE-Wall tidak banyak menggunakan material beton pra cetak sehingga membuat biaya lebih murah. Seperti penggunaan geosintetik pada bagian perkuatan dan pada bagian facing.

  1. Bangunan permanen

Bangunan dinding penahan tanah dengan mse-wall merupakan bangunan permanen yang dapat dibebani oleh beban mati seperti rumah ataupun beban hidup seperti kendaraan.

  1. Pekerjaan cepat

Penggunaan material pre-cast dan geosintetik menjadikan perkerjaan cepat dikarenakan pembangunan hanya perlu merakit komponennya saja.

  1. Efisiensi lahan

Dinding MSE dapat dibangun secara vertikal, sehingga meminimalkan penggunaan lahan horizontal. Hal ini sangat berguna di area dengan ruang terbatas

5.   Apilkasi MSE-Wall

MSE-Wall dapat diaplikasikan pada berbagai konstruksi antara lain:

  1. Infrastruktur Jalan dan Jembatan
  2. Gedung dan Perumahan
  3. Perkuatan Lereng
  4. Taman dan Perkebunan

6.   Penutup

Demikian artikel ini kami buat semoga dapat membantu Anda dalam memilih penggunaan MSE-Wall sebagai diding penahan tanah.

  1. Pandu Equator Prima bergerak dibidang supplier geosintetik, menjual produk MSE-Wall dengan berbagai jenis.

Untuk konsultasi mengenai pengadaan dan pemasangan Geonet pada proyek yang Anda kerjakan dan juga proyek yang sedang Anda Rencanakan bisa hubungi Kami.

Salam sukses selalu dari kami PT. Pandu Equator Prima

7.   Referensi

SNI 8460:2017. (2017). Persyaratan perancangan geoteknik . Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Baca Artikel Lainnya :

Penanganan Erosi Lereng dengan Teknik Penanaman Hydroseeding dan Templok

Penanganan Erosi Lereng dengan Teknik Penanaman Hydroseeding dan Templok

Hydroseeding dan Templok merupakan Teknik penanaman vegetasi yang digunakan sebagai bentuk pengendalian erosi permukaan lereng. Teknologi penanaman tersebut banyak diaplikasikan dibeberapa bidang konstruksi, contohnya pada lereng bukit, lereng tanggul, lereng jalan rel kereta api, lereng jalan tol, dan lain-lain.

Selimut Pengendali Erosi berbahan Dasar Serat Alami

Selimut Pengendali Erosi berbahan Dasar Serat Alami

Kestabilan lereng merupakan syarat mutlak yang perlu diperhatikan. Pada saat musim hujan tiba dengan intensitas yang tinggi, akan terjadi peristiwa pengikisan tanah yang berlebihan atau disebut dengan erosi pada permukaan tanah. Erosi akan mengakibatkan tanah di sekitar lereng menjadi rusak dan seiring berjalannya waktu mengakibatkan bencana longsor.

Inovasi Berbahan Dasar Expanded Polystrene: EPS Geofoam

Inovasi Berbahan Dasar Expanded Polystrene: EPS Geofoam

Kondisi tanah yang lunak menimbulkan beberapa permasalahan. Umumnya ditemukan pada konstruksi jalan ataupun timbunan di atas tanah lunak, permasalahan ini dapat berupa stabilitas timbunan maupun terkait penurunan konsolidasi yang besar dalam jangka waktu yang lama. Seiring perkembangan zaman, Inovasi teknologi terus berkembang, salah satu inovasi untuk mengatasi tanah lunak adalah penggunaan EPS Geofoam sebagai pengganti timbunan.

Perbedaan Geotextile dan Geogrid, Tampilan & Fungsinya

Perbedaan Geotextile dan Geogrid, Tampilan & Fungsinya

Geotextile dan Geogrid merupakan material geosintetik yang banyak digunakan di Indonesia, namun masih ada dari calon pengguna yang bingung dalam membedakan antara Geotextile dan Geogrid. Yuk kita bahas mengenai kedua material ini dari bahan, bentuk, dan fungsi.