Material beton merupakan bahan konstruksi yang paling banyak digunakan, hal ini karena material ini memiliki daya kekuatan dan daya dukung yang sangat tinggi sehingga bisa diaplikasikan pada segala desain bangunan. Namun, beton memiliki kelemahan yaitu tidak fleksibel. Untuk mengatasi kelemahan ini, dibutuhkan teknologi baru yang memungkinkan beton digunakan dengan cara
yang berbeda, material ini disebut dengan Cement Blanket.

Cement Blanket adalah produk kain fleksibel dengan kuat tarik tinggi yang dibuat dengan mengkombinasikan bubuk beton kering dengan kain serat tiga dimensi, dimana lapis atasnya adalah woven geotekstil dengan serat-serat kain yang jarang, lapis kedua merupakan struktur beton khusus dan lapis terakhir adalah woven geotekstil dengan serat-serat kain yang padat sehingga memungkinkan lapisan ini memiliki permeabilitas yang rendah, tahan terhadap bahan kimia dan tahan terhadap api.
Memiliki ketebalan 5 mm – 15 mm, lebar gulungan 1.2 m – 2.0 m dan panjang 10 m – 50 m.

Ketika pengaplikasian, bagian permukaan cement blanket akan di semprotkan oleh air (dapat berupa air hujan atau air laut) sehingga akan terhidrasi, kemudian akan mengeras dan membentuk lembaran beton yang tahan lama. Cement blanket memiliki nilai compressive strength diantara 25 Mpa – 40 Mpa dengan tensile strength dapat mencapai 2.2 Mpa.

Dibandingkan cara tradisional, dengan menggunakan cement blanket tidak memerlukan proses batching plan, waktu pengerasan yang lebih cepat (15 menit – 4 jam), biaya konstruksi yang rendah, pemotongan yang mudah dengan menggunakan alat pemotong umum dan tidak dibutuhkan pekerja yang banyak, serta ramah lingkungan.

Metode pemasangan pun cukup mudah, lahan yang akan diaplikasikan cement blanket harus dipastikan bersih dari vegetasi dan batu tajam.

Cement blanket digelar dan dipasang dengan metode over lapping, pastikan permukaan atas dan bawah sesuai dengan posisinya.

Metode terakhir adalah melakukan hidrasi pada cement blanket.

Cement blanket dapat diaplikasikan pada berbagai prospek bidang konstruksi, misalnya diaplikasikan sebagai pelindung lereng, landfill, perlindungan pipa dan gorong-gorong, perkuatan bendungan, sungai, danau buatan, dan lain sebagainya.